Sabtu, 06 Juli 2013

Penyebab Orang Menjadi Pemarah


Pengaruh Polah Asuh*

Orang yang memiliki sifat temperamental mudah terpancing kemarahannya oleh situasi atau keadaan di luar keinginannya. Sepenggal kata atau intonasi bicara yang salah saja bisa menjadi bahan pertengkaran. Peter Andersen, Ph.D., penulis *The Complete Idiot’s Guide to Body Language* mengatakan, sifat ini bisa disebabkan antara lain oleh faktor pola asuh yang diberlakukan dalam
keluarga dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di lingkungannya.

*Solusi: *Sedapat mungkin buatlah kondisi rumah tangga menyenangkan, agar suami bisa merasakan kenyamanan, sehingga rasa ingin marah tidak mudah tersulut. Coba cari tahu lebih banyak lagi mengenai hal-hal dan situasi apa saja yang dapat membuatnya gembira, dan sebaliknya yang membuatnya kesal.

*• Ingin Diajak Bicara dengan Tenang*

Saat suami sedang emosi percuma saja mendebatnya. Justru ia bisa semakin marah karena merasa ‘ditantang’ oleh Anda. Akibatnya Anda bisa *ikutan *’panas’, mengalah atau justru tidak mempedulikannya sama sekali. Pilihan ke-3 bahkan dapat membuatnya semakin menjadi-jadi. “Jika dibiarkan berlarut-larut keadaan psikis sang istri bisa terganggu dan pernikahan keduanya juga terancam,” ujar Peter lagi.

*Solusi: *Langkah yang baik adalah mengajaknya bicara untuk menyelesaikan masalah yang menjadi pemicu kemarahannya tadi. Lakukanlah saat kemarahannya sudah reda. Gunakan gaya bicara yang halus agar emosinya tidak ‘naik’ lagi.

*• Ingin Mengungkapkan dengan Terus Terang*

Ada hal positif yang bisa Anda dapatkan bila suami memiliki sifat temperamental. Sifat tersebut membuatnya selalu berterus terang dan jujur mengenai apa yang ia sukai maupun tidak. Hanya sayangnya cara ia mengungkapkan cenderung frontal sehingga kesan yang Anda tangkap adalah rasa
tidak suka.

*Solusi:* Bila ini terjadi atasilah dengan menganggapnya sebagai suatu kritikan untuk Anda. Percuma saja bila emosi Anda terpancing karena dia tidak akan mengubah pendapatnya, dan lebih buruk lagi, ia tak merasa salah!

health.detik.com

4 komentar:

  1. keinginannya. Sepenggal kata atau intonasi bicara yang salah saja bisa menjadi bahan pertengkaran. Peter Andersen, Ph.D., penulis *The Complete Idiot’s G

    BalasHapus
  2. Bila ini terjadi atasilah dengan menganggapnya sebagai suatu kritikan untuk Anda. Percuma saja bila emosi Anda terpancing karena dia tidak akan mengubah pendapat

    BalasHapus

Maaf tidak memanfaatkan web ini untuk beriklan, karena kami akan menghapusnya.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.